Minggu, 23 November 2014

Persahabatan lebih indah dari apapun

Embun pagi belum sepenuhnya lenyap dari pandangan mata sewaktu aku memandang ke luar jendela.Tapi aku sudah mempersiapkan perlengkapan ke sekolah,dengan baju batik khas SMA Ku aku berangkat menuju sekolahku.Aku mengenal Dillah belum lebih dari enam bulan,Dillah dia sosok yang sangat baik menurutku, anaknya asyik pula.Tapi,entah apa yang dulu membuat aku bisa bersahabat dengannya,mungkin itulah jalan Tuhan,rencanaNya lebih indah dari apa yang kita rencanakan. 
“Perdana”teriak Dillah ketika aku baru sampai di depan kelas.
Yap,namaku Wanda perdana,aku biasa dipanggil Perdana .Dengan setengah jalan mendekatiku di depan kelas.
”baru dateng nih?”ucapDillah.
“iya,tanya beneran apa basa basi nih?” 
“mau ngasih kabar” 
“kabar apaan?kalo ngomong jangan setengah-setengah dong,”ucapku dengan penuh penasaran.” 
“Aku Cuma mau bayar utangku padamu.” 
“Oh,aku kira ada apa”.Aku pun menerima uang yang dia berikan dan tak lupa pula aku mengejeknya. 
“Dil,aku pesan gado-gadonya 1 bungkus tak pake lama.” 
“Oke,pake Lombok atau tidak,”ucap Dillah.
“Ya,gak pake juga gak apa-apa”. 
“hehehe”…..,Aku pun masuk kelas begitupun ia masuk ke kelasnya.Aku biasanya mengejeknya karena waktu aku satu kelas dengannya,aku nggak sengaja memerhatikannya menulis,kemudian aku pikir-pikir cara menulisnya hamper seperti membuat gado-gado.Jadi aku pun mengejeknya sampai sekarang.
Malamnya aku sms dia membahas tentang tugas,masalah di sekolah dan hal-hal lainnya.Karena biasanya aku jarang komunikasi dengannya lewat handphone.Sejak saat itu aku mulai nggak komunikasi dengan teman perempuanku yang saya anggap adek yang bernama Dana.Dengan berjalannya waktu akupun sering komunikasi dengan Dillah.Akupun biasa saling tukar informasi dengannya.
Suatu saat aku membahas tentang hal pribadiku.Aku membahas lewat  facebook,Semenjak aku sering komunikasi dengannya entah kenapa aku mulai menyukainya.Tapi di lain waktu aku juga sering komunikasi dengan temanku Dana.Sebenarnya temanku yang bernama Dana yang saya anggap teman dan adek adalah mantanku.
Tapi,saat itu aku mengatakan kepada Dillah 
“Dil, aku balikan sama Dana”.Entah kenapa Dillah balasnya cukup lama,jadi akupun ketiduran.        Esoknya,aku melihat pesan tadi malam,balasannya pun mengatakan“Wah,congrats yaa. . . . .Semoga dia tidak meninggalkanmu lagi.Akan tetapi perasaanku aneh melihat kata – kata Dillah.Setelah itu, aku pun berangkat ke sekolah. 
Setelah itu,aku pun berangkat ke sekolah,sudah hampir sebulan aku jarang komunikasi dengan Dillah karena ia selalu menghindar.Entah kenapa sejak aku melihatnya ia seperti tidak kenal aku.Aku pun berpikir dan merencanakan sesuatu.
Keesokan harinya,waktu hari libur aku mengajak ia pergi ke suatu tempat,yang belum pernah aku kunjungi dengannya.taman ini sungguh indah.Lebih indah karena banyak sekali bunga-bunga yang tersusun rapi.Awalnya ia tak mau dan tidak menjawab ajakanku,tapi setelah aku bujuk dia,ia pun akhirnya mau menemaniku ke tempat itu.Di tempat itu,aku menuju bangku bercat putih,setelah berbasa basi berbicara dengannya,aku pun memegang tangannya dan mengatakan kepadanya“Kamu mau nggak Dil,jadi kekasihku?Aku pengen kita lebih dari sekedar sahabat”
Dillah pun menjawab“Sebelumnya..aku juga sempat memiliki hal yang sama seperti kamu.Bahkan sampai detik ini perasaanku ke kamu nggak berubah.Tapi,aku belum siap jika suatu saat aku bakalan kehilangan kamu.Di usia kita yang masih Junior seperti ini, persahabatan itu hubungan yang paling baik.Aku nggak mau,kalo kita pacaran,terus nanti putus,kita jadi kaya orang ngga kenal.suatu saat,kalo kita ditakdirkan bersama,kita pasti akan bersama lebih dari seorang sahabat”jadi?”
“Jadi kita bersahabat aja dulu, Perdana, Allah punya rencana yang lebih indah buat kita”ucap Dillah. . Dan ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.Tapi untuk kali ini,aku lebih memilih bersahabat saja.

By Perdana_Wd